dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:27-28)
Sebagai pengikut Tuhan kita diminta untuk memanfaatkan segala sumber
daya yang dapat kita temukan dalam hidup ini dan kemudian memakainya untuk
mengembangkan pelayanan kita, yang hasil akhirnya akan sangat bergantung
dari kwalitas kedewasaan rohani kita. Adalah mungkin untuk digembalakan
di sebuah gereja lokal tanpa pernah menjadi seorang pelayan. Namun sebenarnya
kita semua dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan. Tema renungan kita tentang:
Kesediaan untuk melayani Tuhan difokuskan kepada sasaran tentang
bagaimana kesediaan kita sebagai murid Kristus untuk dapat memenuhi panggilan
pelayanan yang ditetapkan Tuhan bagi kita masing-masing sebagai prioritas
paling utama dalam kehidupan ini. Dan hal itu hanya bisa terjadi apabila
kita bersedia dibentuk menjadi murid Kristus yang semakin serupa Kristus.
Mari kita perhatikan ayat penuntun kita di atas yang mengatakan, dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang (Matius 20:27-28).
Tuhan Yesus bersedia datang ke atas dunia ini sebagai Anak Manusia dan
menjadi contoh buat kita. Dia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk
melayani dan bersedia menyerah nyawa-Nya menjadi tebusan bagi kita semua.
Murid Kristus yang bersedia diubah menjadi semakin serupa Kristus akan
selalu mau melakukan apa saja yang diperintahkan Tuhan, bahkan ketika
rasanyapun tidak nyaman. Dia akan selalu mau belajar menempatkan diri
di tempat yang Tuhan telah tetapkan. Pelayan yang serupa Kristus akan
selalu mau berada, di tempat di mana Tuhan memang mau dia ada di sana
untuk melakukan segala kehendak-Nya. Pelayan yang serupa Kristus akan
bersedia mengerjakan setiap tugasnya dengan penuh dedikasi, bahkan tanpa
ada orang yang memerintahkannya. Pelayan yang serupa Kristus akan selalu
mau setia pada pelayanan mereka dan juga kepada para pemimpinnya. Pelayan
yang serupa Kristus akan mau tetap bersikap rendah hati.
Dalam bulan ini, mari kita mendalami dan mempelajari bersama-sama tentang
betapa pentingnya kesediaan kita untuk melayani Tuhan yang adalah Raja
di atas segala raja. Namun kita perlu juga menyadari bahwa setiap orang
memiliki kelemahan. Bahkan dalam kenyataannya, kita semua memiliki sekumpulan
kelemahan dan ketidaksempurnaan, antara lain: fisik, emosi, intelektual,
dan rohani, dan karena itu kita perlu mengalami perubahan. Dalam retreat
GMI di akhir Oktober 2023 ini, kita juga akan membahas tema: Yusuf-Yusuf
di generasi kita (Kejadian 50:20). Yusuf menjadi contoh pribadi
yang mengalami perubahan seturut dengan kehendak Tuhan dan firman-Nya,
sehingga akhirnya dia dapat dipakai Tuhan untuk memelihara bangsa Israel
dan juga bangsa-bangsa. Banyak orang Kristen yang tidak siap menghadapi
perubahan-perubahan besar yang akan terjadi di akhir zaman ini, sehingga
karena keterbatasan yang ada di dalam dirinya, mungkin ada orang Kristen
yang tergoda untuk mengatakan, bahwa Saya belum bersedia untuk melayani.
Tuhan tidak pernah meminta kita harus menunggu sampai sempurna dahulu,
baru kemudian melayani. Kelemahan-kelemahan menyebabkan kita harus bergantung
kepada Tuhan dan meningkatkan kemampuan kita untuk semakin mentaati perintah-perintah-Nya,
sehingga kita juga dikuatkan untuk melayani Dia serta sesama kita. Mari
kita menjadi generasi yang memiliki kesediaan untuk melayani Tuhan dan
sesama. Tuhan Yesus memberkati, Amin!
Oleh Pastor Silwanus Obadja M.Th.