"Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28)
Pengalaman mula-mula di Jerman (1978-1983) - Suatu Tantangan dan Panggilan.
Pada tahun 1978 untuk pertama kalinya Tuhan mengijinkan saya datang ke kota Berlin (pada waktu itu masih Berlin Barat) di Jerman. Pada tahun 1979 saya pindah ke kota Karlsruhe untuk mengikuti Studienkolleg dan pada tahun 1980-1983 saya menjadi mahasiswa teknik sipil di Universitas Stuttgart. Di tahun-tahun ini banyak pengalaman bersama Tuhan yang sangat membawa pengaruh terhadap keputusan dan perubahan arah dari tujuan hidup saya untuk memenuhi panggilan-Nya. Di tahun-tahun itu juga ada persekutuan Kristen Indonesia yang bisa didirikan di kota Stuttgart dan terus berkembang sampai beberapa tahun setelah saya kembali ke tanah air. Di masa itu ada Firman-Nya yang juga terus berbicara di dalam hati saya, yaitu Yesaya 6:9 berkata, "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Akhirnya saya juga bisa menjawab seperti Yesaya, "Ini aku, utuslah aku!" Itulah jawaban saya kepada Tuhan untuk memenuhi panggilan-Nya pada petengahan tahun 1983. Saya mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan study di teknik sipil, tetapi saya pulang ke Indonesia pada bulan Mei 1983 untuk meresponi panggilan Tuhan dan melanjutkan pendidikan di bidang theologia.
Pengalaman di Indonesia (1983-1988) - Masa Persiapan & Pembentukan
Saya melanjutkan pendidikan sampai selesai di Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus (STAT) Bandung. Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus (STAT) pada waktu itu masih bernama Institut Alkitab Tiranus (IAT) Bandung. Saya juga mengambil bagian dalam beberapa pelayanan gerejani a.l. menjadi pemain musik di group The Apostles; menjadi salah satu anggota staf gembala di Gereja Utusan Pantekosta Bandung dan terjun dalam pelayanan misi gereja. Di tahun-tahun ini saya menerima kembali panggilan dari Makedonia (Eropa) seperti yang tertu-lis dalam Alkitab, "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!" (Kisah Para Rasul 16:9). Sebelum menggenapi panggilan itu, Tuhan telah mempertemukan saya dengan "tulang rusuk" saya, yaitu Sisca yang akhirnya menjadi isteri dan penolong saya yang setia. Kami menerima pemberkatan nikah pada tanggal 18 Oktober 1986 di kota Bandung.
Pada bulan Juli 1987-1988 Tuhan membukakan jalan untuk kami mengikuti Kursus Calon Misionaris di Badan Misi Luar Negeri untuk melayani di Jerman. Melalui kerjasama antara gereja lokal kami dengan Badan Misi ini, maka akhirnya Tuhan menggenapkan rencana panggilan misi-Nya dalam kehidupan kami. Keberangkatan kami diteguhkan oleh Firman-Nya dari Yesaya 55:12 yang berkata "Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohon dipadang akan bertepuk tangan." Akhirnya kami dapat meninggalkan Indonesia dan berangkat ke ladang misi di Jerman.
Pelayanan diladang Misi (1989-2018) - Masa Menabur, Menanam, Menyiram & Menuai.
Setelah mengikuti training misi di Badan Misi WEC Jerman selama 6 bulan (April s/d Oktober 1989), kami mendapat kesempatan untuk melayani di berbagai persekutuan yang ada di Jerman dan di Belanda. Di sepanjang tahun-tahun ini sampai hari ini kami sekeluarga beserta seluruh rekan-rekan sepelayanan yang sudah diberikan Tuhan untuk membangun gereja-Nya telah menerima anugerah dari Tuhan untuk menabur, menanam, menyiram dan menuai secara rohani di berbagai tempat. Gereja Misi Indonesia (GMI) e.V. yang lahir di kota Frankfurt/M pada sekitar lebih dari 25 tahun yang lalu (1993) dan yang akhirnya dapat berkembang ke beberapa kota di Jerman dan di Belanda merupakan gereja dan pos-pos misi yang dibangun oleh Tuhan sendiri (Mazmur 127:1 .. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. .). GMI merupakan bagian dari Tubuh Kristus yang ada di Eropa, Indonesia dan seluruh dunia. Kiranya kami yang telah dipercayakan Tuhan dalam melakukan tugas penanaman dan penggembalaan jemaat ini dapat senantiasa memenuhi rencana dan kehendak-Nya sampai pada akhirnya.
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36). Amin!
Pdt. Silwanus Obadja M.Th. & Keluarga