"...di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18)
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efesus 2:19-20)
Gereja Misi Indonesia (GMI) e.V. adalah gereja misi yang bersifat apostolik & prophetik pola Perjanjian Baru yang didirikan oleh Tuhan Yesus Kristus yang adalah Kepala Gereja melalui hamba-Nya yang telah dipanggil dan ditetapkan-Nya (Efesus 4:11-12). (Lihat sejarah berdirinya GMI e.V.)
GMI berdiri pada mulanya di kota Frankfurt/M-Germany dalam tahun 1993 sebagai respon terhadap Amanat Agung Kristus (Matius 28:19-20) untuk melayani dan menjangkau orang-orang berlatar belakang Indonesia dan juga bangsa-bangsa lain di Eropa (Lihat Visi Misi GMI e.V.)
1. | Memuliakan Tuhan dengan memiliki CARA HIDUP SEPERTI JEMAAT MULA-MULA (Kisah Para Rasul 2:41-47; 6:7; 9:31; I Petrus 2:11-12). Cara hidup jemaat mula-mula merupakan pola dasar terbaik bagi kehidupan jemaat lokal di seluruh dunia. Cara hidup jemaat mula-mula tidaklah eksklusif dan individualistis. Secara korporat mereka merayakan kehadiran Allah dalam ibadah raya, membangun kepentingan bersama, menerapkan praktek kasih yang tulus dalam kehidupan komunitas sel, mempunyai keterbukaan dan keterpaduan yang sangat mendukung pertumbuhan jemaat dan misi sedunia. Dengan mencontoh teladan dari kehidupan jemaat mula-mula , maka GMI akan menjadi gereja impian yang hidup sehat dan kuat, serta menjadi berkat |
2. | Menerapkan sistim KEPEMIMPINAN APOSTOLIK & KEPENATUAN JEMAAT MISIONER untuk memperlengkapi jemaat Tuhan (Kisah Para Rasul 14:23; 15:2,4,6; 20:17,28; 6:1-7; Efesus 4:11-12; I Timotius 3:1-16; 5:17-25; Titus 1:5-9). GMI mengakui peranan PARA PEMIMPIN APOSTOLIK & PARA PENATUA sebagai satu TIM PENGGEMBALAAN dalam pembangunan tubuh Kristus baik secara lokal maupun global. Mereka adalah orang-orang yang harus memenuhi syarat-syarat Firman Tuhan, dapat dipercaya dan dapat saling menaklukkan diri satu sama lain. Pola kepemimpinan jemaat mula-mula memungkinkan terciptanya suasana kepemimpinan di GMI yang seimbang, berkesinambungan, dan dapat saling memperlengkapi. Untuk tujuan ini, maka GMI menyelenggarakan School of Ministry (SOM) dan Leadership Training melalui program CMMTC (lihat CMMTC) |
3. | Melaksanakan PEMURIDAN DAN PENGIMAMATAN semua anggota jemaat demi tercapainya kedewasaan rohani (Matius 28:19,20; Yohanes 8:31-32; 13:35; 15:8; I Petrus 2:9; Wahyu 1:5,6; 5:10). Setiap orang percaya yang telah berpindah dari gelap kepada terang-Nya yang ajaib, secara alkitabiah mempunyai fungsi murid dan imam bagi Tuhan. Artinya setiap orang percaya yang rela memberikan dirinya secara aktif dalam pengajaran dan pelayanan, maka mereka akan bertumbuh menjadi dewasa secara rohani. Jika setiap anggota tubuh Kristus menjadi dewasa, maka mereka juga akan siap untuk memuridkan dan melayani. Dan melalui proses tersebut mereka juga akan dapat berakar, bertumbuh dan berbuah. GMI dalam prakteknya sangat menekankan pentingnya fungsi kemuridan dan keimamatan bagi setiap anggota jemaatnya melalui program KOMPAS, KOMPAK, PERKASA, PERAK & SADAR (lihat kegiatan jemaat GMI) |
4. | Menghidupkan keseimbangan ORGANISME & ORGANISASI dalam kehidupan jemaat lokal (Efesus 4:11, 12; Roma 12:3-8; I Korintus 12:7-10; I Petrus 4:10-11; I Petrus 2:13-17). ORGANISME jemaat mula-mula merupakan contoh bagi kita, di mana setiap anggota tubuh-Nya yang mempraktekkan karunia-karunia rohani yang dianugerahkan Tuhan dapat menjadikan jemaat-Nya hidup, bertumbuh dan berkembang secara dinamis. Dan jemaat mula-mula juga telah diajar agar tidak mengabaikan ORGANISASI atau kelembagaan manusia yang sifatnya & tujuannya adalah untuk menjaga keteraturan & ketertiban dalam kehidupan jemaat lokal. Organisasi atau kelembagaan manusia bukanlah merupakan tujuan jemaat lokal, melainkan sebagai alat bagi jemaat lokal untuk dapat bekerja secara bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara demi kemuliaan namaNya (1 Petrus 2:13-17). Karena itu GMI tidak memisahkan hubungan organisme dan organisasi gereja. |
5. | Memperkuat kubu DOA, PUJIAN & PENYEMBAHAN untuk dapat mengalami lawatan Tuhan dan untuk dapat menghadapi peperangan rohani (Matius 26:41; Yohanes 4:23; I Korintus 14:26; Efesus 5:18,19; 6:10-20; I Timotius 2:1-6). Kehidupan doa, pujian dan penyembahan merupakan kunci kekuatan gereja Tuhan. Tanpa doa, pujian dan penyembahan, maka gereja akan menjadi lemah dan mati. Liturgi gereja yang kaku banyak kali dapat menghalangi kita mengalami apa yang Roh Kudus ingin kerjakan dalam kita, sehingga dalam pertemuan-pertemuan ibadah seringkali hadirat Tuhan kurang nyata dan suasana ibadah seringkali hadirat Tuhan kurang nyata dan suasana ibadah menjadi mati serta hanya bersifat seremonial. GMI bukanlah gereja yang mengabaikan liturgi, tetapi liturgi yang diterapkan tidaklah seharusnya melawanmenghambat pekerjaan leluasa Roh Kudus untuk dapat bekerja secara leluasa. Jangan jadikan liturgi kaku menjadi hal yang bekerja melawan pekerjaan Roh Kudus tidak boleh dihalangi. Kebebasan berekspresi dalam berdoa, menyembah dan memuji Tuhan di dalam ketertiban merupakan hal yang sangat penting. Ciri jemaat yang dipenuhi dengan hadirat Tuhan adalah jemaat yang terpimpin. Rasul Paulus menulis dalam I Korintus 14:33, 40, bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera dan segala sesuatu harus berlangsung sopan dan teratur dalam pertemuan ibadah. Doa, Pujian & Penyembahan harus menjadi ujung tombak misi GMI. |
6. | Melibatkan diri dalam pekerjaan MISI & PENGINJILAN SEDUNIA (Matius 28:18-20; Markus 16:15-18; Lukas 24:46-49; Kisah Para Rasul 1:8). Tugas misi & penginjilan sedunia merupakan tugas gereja yang amat penting. Ini bukan hanya tugas pribadi-pribadi yang "berbeban untuk misi". Sejak jemaat mula-mula, "rasul-rasul", dalam arti "utusan-utusan" atau "misionari-misionari" menjadi bagian integral dari tiap-tiap jemaat Kristen. Jemaat Tuhan yang hidup harus melahirkan "rasul"/"misionari" dan jemaat wajib mengutus mereka. Sebab "bagaimana mereka dapat memberitakanNya, jika mereka tidak diutus?" (Roma 10:15). Sebagaimana Paulus & Barnabas diutus oleh jemaat Antiokhia (Kisah Para Rasul 13:1-3), demikianlah jemaat lokal harus menjadi jemaat misionaris. Mengutus misionari, mendoakan misionari dan mendukung secara finansial bagi para misionari, merupakan contoh dari jemaat mula-mula yang hidup dan alkitabiah (Efesus 6:18-20; Kolose 4:2-4; Filipi 4:15-18). GMI harus menjadi gereja yang terlibat dalam pekerjaan Misi & penginjilan Sedunia demi untuk menggenapkan visi misi Kerajaan Allah sampai tiba kesudahannya (Matius 24:14). |
Sebelum Tuhan Yesus datang kembali ke dunia, telah dinubuatkan bahwa harus terjadi terlebih dahulu pemulihan segala sesuatu (Kisah Para Rasul 3:21), terutama pemulihan atas gerejaNya. Jemaat-jemaat lokal menjadi bagian integral dari Jemaat Global (Kesatuan Tubuh Kristus secara keseluruhan). Itu sebabnya segala hal yang telah disebutkan di atas merupakan pernyataan tujuan GMI. Sebagai bagian dari pemulihan Gereja-Nya, GMI akan bergerak terus untuk dapat semakin menjadi jemaat Tuhan yang penuh dengan kemuliaanNya, sehingga layak untuk disebut mempelai wanita Kristus (Wahyu 19:6-10).
Gereja Misi Indonesia (GMI) e.V. terbentuk untuk memenuhi rencana Tuhan dalam pembangunan dan juga pemulihan kembali gerejaNya. Jemaat ini terbentuk bukan untuk sekedar "mengumpulkan" orang, melainkan "memuridkan" orang untuk menjadi pengikut Kristus yang setia sampai pada akhirnya. GMI terbentuk karena beban dan visi ilahi demi perwujudan kemuliaan Tuhan di Eropa, Indonesia dan di seluruh dunia.
Kami adalah anak cabang dari GEREJA UTUSAN PANTEKOSTA di INDONESIA (GUPdI). Anggota PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) & PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia).
Kami juga adalah anggota dari BFP (Bund Freikirchlicher Pfingstgemeinden KdöR) di Jerman.
- Menjadi gereja misioner yang merupakan tempat pemeliharaan dan penggembalaan rohani bagi orang-orang Kristen asal Indonesia yang berada di negeri perantauan dan juga bagi orang-orang percaya dari bangsa manapun yang mau bergabung bersama kami untuk belajar hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dasar kehidupan jemaat Kristen mula-mula (Yehezkiel 34:15; Yohanes 10:16; Kisah Para Rasul 2:41-47; I Petrus 2:11-12)..
- Menjadi gereja misioner yang berhasrat menyelesaikan Amanat Agung Kristus sampai Dia datang kembali, yaitu dengan berjuang untuk menjangkau dan memenangkan jiwa-jiwa dengan membagikan Kabar Baik tentang Yesus Kristus, mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang terluka, menguatkan yang lemah dan melindungi yang diberkati (Matius 28:18-20; Yesaya 52:7; Roma 10:13-15; Lukas 15; Yehezkiel 34:16; Yohanes 10:10). Kunci Visi & Misi.
- Menjadi gereja misioner yang berinisiatif mendirikan tempat-tempat persekutuan (pos-pos misi) bagi warga orang-orang kudus di kota-kota yang dipercayakan Tuhan kepada kami dan menyambut mereka sebagai anggota keluarga Allah yang perlu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru agar dapat bertumbuh bersama untuk mencapai kedewasaan rohani melalui kelas pendalaman Alkitab, program pembinaan jemaat dan kelompok kecil komunitas sel jemaat yang saling terbuka, saling mengasihi, saling memberkati, saling membangun, saling memperhatikan, saling belajar membentuk dan dapat hidup rukun bersama (Mazmur 133; Kisah Para Rasul 2:44-46; Efesus 2:19; 4:12).
- Menjadi gereja misioner yang mempersiapkan, memperlengkapi, melatih, membina, mengajar, membangun jiwa misi/penginjilan dalam setiap anggota di bawah kepemimpinan apostolik agar mempunyai kehidupan pribadi yang misioner sampai ke ujung-ujung bumi. Inilah hasrat untuk mengutus anggota GMI agar dapat "memberkati untuk mewarisi berkat" (Motto GMI) dan melaksanakan tugas panggilan misi ke manapun, di manapun dan sebagai apapun mereka di tempatkan Tuhan untuk menjadi berkat di Eropa, di Indonesia dan dunia demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya (Kisah Para Rasul 2:42 a; Efesus 4:11-12; II Timotius 4:1-4).
- Menjadi gereja misioner yang memimpikan "tanah-tanah perjanjian" di negeri-negeri perantauan, yang di atasnya dapat dibangun sebuah tempat ibadah jemaat setempat dengan fasilitas yang memadai untuk dapat menjawab tantangan zaman dan misi. Fasilitas ini termasuk pusat kegiatan "Indonesian Church Mission & Worship Center" dengan kapasitas tempat duduk yang disesuaikan dengan kebutuhan, ruang untuk kantor gereja, ruang-ruang kelas sekolah minggu, ruang-ruang untuk pengajaran dan pelatihan pekerja-pekerja jemaat, ruang doa, ruang meeting, ruang serba guna, ruang konseling, ruang studio rekaman, ruang media komunikasi, toko buku Kristen, perpustakaan, pastori, kamar untuk tamu gereja, kamar-kamar yang dapat disewakan kepada para student Kristen dan ruang rekreasi/kekeluargaan. Semua ini akan dirancang untuk melayani dan membangun semua anggota tubuh Kristus seutuhnya - secara moral, moril dan spiritual - demi terwujudnya visi GMI menuju rumah kemuliaan Tuhan yang dipenuhi dengan damai sejahtera-Nya (Yosua 1:3; Hagai 2:10).
Inilah visi & misi kami sebelum Tuhan Yesus Kristus datang kembali kedua kali. Kami yakin visi ini akan terjadi apabila Tuhan menghendakinya dan kami juga mengimaninya.
"BLESS TO INHERIT A BLESSING" (MEMBERKATI UNTUK MEWARISI
BERKAT)
I Petrus 3:9 "dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:"